2 Tahun Berlalu; Halaman Persembahan

Flashback
...

Sebelum meng-acc-nya, dosenku yang cantik nan modis itu memeriksa ulang dari awal hingga akhir, namun beliau cukup lama mengamati halaman persembahanku.

"Merinding ibu bacanya," tukasnya ketika melihat kalimat pertama sambil senyum.

"Sebentar, ibu mau lihat, ada yang spesial gak?" lanjutnya, tidak memperhatikan kalau aku sedang menggigit bibir.

Ingin sekali rasanya kujawab, "Ibu gak tahu, ya kalau nama-nama itu jelas semuanya spesial," batinku. Tapi, aku mengerti dengan cepat apa yang beliau maksud. "Gak ada, Bu," jawabku sekenanya.

Kemudian, orang kedua membacanya. Lamaa sekali. Entah, apa yang dihayatinya. Aku hanya pura-pura tak tahu saja.

Dan orang terakhir. Ia tiba-tiba mengaku bahwa halaman itulah yang pertama ia baca jika melihat skripsi orang lain. Cukup lama juga.

Aku jadi heran, perasaan semuanya akan selesai dibaca tak lebih dari 5 menit. Tapi, mengapa mereka lama sekali memelototinya. Apa jangan-jangan tidak bisa dibaca jelas?

"Mbak, Mbak. Aku suka deh kalimat ini..." ucapnya tiba-tiba setelah hening semenjak tadi sambil membacakannya ulang agar aku mendengarnya.

Ia segera bilang kelak ingin membuat serupa, namun tak percaya diri bisa.

"Karena aku suka menulis, Nu," akuku sambil tersipu. Dan aku pun tertawa.

Andai dia tahu, aku membuatnya hingga berhari-hari. :D
___________
Sebentar, tadi itu aku ingin cerita, skripsi itu mungkin hanya akan tergeletak, terhimpit, takkan dibaca, menua tak bertuan di ruang berdebu hingga bertahun-tahun, kecuali beberapa yang bisa dibilang 'lebih' dari kebanyakan. Ia mungkin bernasib lebih 'layak' dari sekadar teronggok hingga rayap menggerogotinya.

Hanya saja, aku bisa menyelesaikannya karena aku ingin menuliskan nama-nama yang bisa dengan bangga kusertakan dalam persembahanku itu. Itu pertanda setidaknya aku bisa 'menghitung' siapa mereka yang bisa kusebut 'kawan baik', seperti orang bijak pernah bilang.

Tentu saja, ini bukan soal sekadar lembaran, tapi lembaran itu mencatatkan sejarah tersirat satu episode lagi. Dengan begitu, aku dapat membukanya berulang kali hanya untuk tidak lupa betapa ada satu hal lagi yang uang mungkin bisa mengukurnya, tapi tidak untuk membelinya... :')

GB-28 September 2015

Komentar

Exister