Eh, Jangan Main Di Dalam Masjid!!!

Aku tersenyum melihat mereka. Tampaknya kakak beradik. Aku bersiut rendah sebagai isyarat memanggil si kecil yang asyik memainkan gantungan mukena di salah satu masjid dalam mall, sedangkan si kakak mengumpulkan beberapa gantungan yang tersisa di sudut. 

Si kecil menoleh padaku, aku melambaikan tangan isyarat 'ade, sini yuk main'. Dia bergeming. Aku orang asing. Mungkin ibunya sudah memberitahu-sejak dalam kandungan-jika ada orang tak dikenal memanggil, jangan pedulikan. Apalagi kakak-kakak cantik, jangan tergoda. Aku berpikir terlalu jauh, bukan? Hehe... 

Sejenak setelah aku tak dihiraukan, aku tetap memandanginya, tersenyum. Ah, macam secret admirer. Tak apa, karena mereka cukup lucu. "Ssstt!!" Si kakak mungkin mencoba mengingatkan si kecil yang mulai berisik. 'Jangan ribut, Dek. Ini masjid, orang lagi shalat.' Mungkin, begitu maksudnya. Karena si adik masih kecil, dia bersuara lagi. Tak peduli. Dan si kakak tetap berulang kali juga ber'ssstt'. Aku nyengir. Teringat pada kalimat petuah untuk para orang tua: ajari mereka sejak dari kecil untuk lebih dekat dengan masjid agar terbiasa dan terbawa hingga dewasa. Mungkin orang tuanya melaksanakan petuah itu, yang akhirnya membuatku mengoceh tentang ini. 

Dalam satu cerita hikmah yang pernah kubaca, ada satu kisah tentang seseorang yang melarang anak kecil bermain dalam masjid, lalu seorang bapak mengatakan padanya bahwa sudah baik jika mereka mau bermain dalam masjid. Artinya, semoga saja dari kecil hatinya terpaut dengan masjid. Aih, jauhnya aku melantur. Padahal hanya karena dua bocah belia yang kutemui dalam masjid, berharap aku tak akan mengatakan 'eh, jangan suka main dalam masjid' pada anak-anakku kelak. Aamiin... n_n 

-Pesta Sejuta Buku Kal-Tim, 060615-

Komentar

Exister